Ikan Napoleon memiliki duri halus dibagian punggung sebanyak 9, duri halus dibagian dorsal 10, dan dibagian anal 3. Pada saat dewasa spesies ini mengembangkan dan memebentuk bibir tebal dan bulat seperti moncong dari dahi. Warna dahinya muda pucat kehijauan dengan bintik-bintik gelap memanjang seperti membentuk batang, dan memiliki 2 garis hitam posterior dari mata. Orang Australia menyebut ikan ini dengan nama Hump Head Maori Wrasse, yang dibedakan karena bagian mukanya mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya bewarna hijau cerah dan di bagian atas seluruh seluruh sirip-siripnya berwarna coklat. Warna pada bagian ekor mengarah kebiru-biruan. Sisik badan sangat besar, di tepiannya digoresi dengan garis vertikal berwarna krem kehitaman. Dua guratan hitam di sekitar matanya mengarah ke belakang dan dua lagi agak miring menghadap ke arah bagian paling atas bibir. Semakin tua ikan ini, benjolan daging di atas matanya semakin membesar (Kasim Ma’ruf,2009)
Ikan ini diklasifikasikan sebagai berikut :Kelas : Actinopterygii
Ordo : Labridae
Famili : Cheilininae
Genus : Cheilunus
Spesies : Cheilunus undulatesGambar 1. Ikan napoleon (Cheilunus undulates)
Ikan napoleon menghuni lereng curam karang luar, saluran lereng, dan laguna karang. Bentopelagis di 2-60 m. Napoleon yang masih kecil banyak ditemui di daerah yang kaya karang dari laguna karang, karang Acropora staghorn abound , di daerah ganggang yang berkarang atau seagrasses. Pada saat dewasa ikan ini berkelana melintasi karang pada siang hari dan beristirahat di gua-gua karang dan di bawah birai karang di malam hari. Salah satu keunikan hewan ini adalah lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajat. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini. Biasanya ikan napoleon berenang sendiri mencari makan di daerah dekat karang, jenis buruan ikan ini seperti beberapa dari sea urchin, molusca dan crustacean. Ikan ini mempunyai pola reproduksi yang hermaphrodite. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik di alam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi.
Ikan ini tersebar di Indo-Pacific: Laut Merah, Afrika Selatan, Kepulauan Tuamoto utara, Kepulauan Ryukyu selatan, dan Kaledonia Baru. Khusus untuk di beberapa perairan Indonesia, kita dapat menemukan ikan ini hidup disekitar daerah Irian (raja empat dan sekitarnya), perairan Sulawesi tenggara (kabupaten Buton, Perairan Wakatobi dan sekitarnya), Perairan Sulawesi Utara (Bunaken dan sekitarnya), Perairan Nusa Tenggara (Sikka dan sekitarnya), perairan Sulawesi selatan (Takabonerate dan sekitarnya), dan Perairan Maluku (selayaronline.com).
Sampai saat ini sangat kurang penelitian yang mengungkap pola adaptasi yang bisa dikembangkan oleh ikan yang satu ini. Sampai saat ini populasi napoleon sangat kecil dan merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi. Populasi ikan ini biasanya didapatkan pada daerah-daerah yang jauh dari kegiatan pengeboman oleh oknum yang tidak bertanggung jawab karena dari beberapa pengalaman para penyelam, mengatakan bahwa ikan napoleon akan sangat jarang ditemukan pada daerah dengan kondisi karang yang sudah rusak akibat pengeboman atau daerah yang banyak menggunakan potassium sianida. Ini menggambarkan bahwa keberadaan ikan ini sangat tergantung pada ekosistem yang terjaga.
Mahalnya perdagangan ikan merupakan salah satu penyebab populasi ikan ini sangat jauh berkurang di alam. Warna daging yang putih lembut dengan rasa yang sangat lezat, membuat ikan ini semakin diburu. Beberapa Negara yang dicatat sebagai pengimpor ikan ini adalah Singapura, Cina, Hongkong dan Jepang. Juga pernah dicatat beberapa pesanan berasal dari Kanada, Amerika dan beberapa negara di Eropa. Walau dilakukan dengan tidak resmi, sampai sekarang masih didapatkan beberapa kasus penyelundupan hewan ini keluar dari Indonesia.
Ikan ini merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi dan dilarang perdagangannya saat ini. Oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), ditetapkan ikan napoleon sebagai salah satu ikan yang dilindungi di dunia karena ikan ini telah langka dan populasinya terancam. Pada COP 13 CITES di Bangkok dan Thailand pada tanggal 2 – 14 Oktober 2004 negara-negara anggota CITES telah menyepakati untuk memasukan jenis ikan ini ke dalam Appendiks II CITES dan selanjutnya dalam pemanfaatannya harus sesuai dengan ketentuan CITES, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi CITES sesuai Keputusan Presiden Nomor : 43 Tahun 1978 tentang Pengesahan Convention on International Trade In Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora. Dimana pengaturannya di Indonesia dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan c.q. Dirjen PHKA selaku otoritas pengelola CITES. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemanfaatan Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) yang tidak dilindungi undang-undang dan termasuk dalam Appendiks II CITES dalam penatausahaannya diatur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar, yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar